Fiksimini: Setidaknya Aku Seperti Emas

23:00

Emas Post Cover
"...setidaknya aku seperti emas yang baru dapat ditemukan apabila seorang penambang mencoba menggali tanah lebih dalam..."


Gelap dan sendirian. Sudah ratusan tahun aku terpendam di dalam tanah ini. Hanya karena aku bersumpah untuk tidak jatuh cinta, keesokan harinya aku sudah berubah menjadi emas dan terpendam di dalam tanah ini sampai sekarang. 

"Kau harus instrokspeksi, Ghin!" hujatan itu yang selalu kudengar dari tanah-tanah sebelahku. 

Instrokspeksi? Apa yang salah denganku? Apa yang harus kurubah? Aku tidak berbuat kesalahan, lelaki itu yang melukai perasaanku. Semuanya sama saja.

"Kalian hanya tanah, apa yang bisa kalian ketahui tentang cinta, hah?" 
"Lebih dari sekedar yang kau bayangkan Ghin. Yang harus kau lakukan sekarang adalah instrokspeksi diri,"

Ah, aku muak dengan semua kalimat yang dikatakan oleh tanah-tanah ini. Setiap hari, setiap saat, setiap waktu tanah-tanah ini menyuruhku untuk instrokspesi diri. Hingga pada akhirnya aku menyerah pada keadaan. Disini aku sendirian dan yang bisa aku lakukan hanyalah mengikuti perkataan tanah-tanah ini. Aku kembali mengingat sindiran yang selalu aku katakan sebelumnya. Air mataku tiba-tiba turun dengan sendirinya.

"Kami rela memberi nutrisi yang terkandung dalam diri kami untuk menumbuhkan sebatang pohon. Cinta kami terhadap tumbuhan tidak memiliki syarat apapun. Kami berikan semua yang ada di dalam diri kami agar pohon-pohon terlihat rimbun, hijau, dan dapat menghasilkan oksigen untuk menghidupi makhluk hidup. Kami juga rela diinjak oleh semua makhluk hidup agar mereka dapat hidup dan melahirkan generasi baru. Jika tidak ada cinta, mungkin pohon-pohon banyak yang mati dan semua makhluk hidup tenggelam. Itu semua karena proses, kau harus melewatinya, bukan menghindarinya,"

Tanah-tanah ini benar, ini hanyalah proses. Proses memang memakan banyak waktu, namun aku tidak boleh menghindarinya. Dilukai perasaannya termasuk dalam proses menuju kebahagiaan mutlak. Jika aku ingin bahagia, aku harus melewati proses-proses ini. 

Selain itu, aku tahu mengapa aku berubah menjadi emas. Aku harus belajar dari seorang penambang. Tujuan mereka jelas dan mereka berusaha keras untuk mencapai tujuannya. Walaupun resiko keselamatan yang mereka tanggung sangatlah besar, namun harapan dan keinginan mereka lebih besar dari rasa takut mereka.

Tanah-tanah ini tersenyum kepadaku. "Akhirnya kau mengerti juga," Aku membalas dengan menganggukkan kepala. Tiba-tiba tanah terbuka sedikit demi sedikit. Terdengar juga teriakan bahagia dari seseorang atas sana. Itu pasti penambang. Namun, sinar yang menembus tanah ini membuat tubuhku semakin tak terlihat.

Aku kembali seperti semula.

You Might Also Like

0 comment

Leave your comment

Subscribe