Hi Lovehaseyo: Travelling

Long Time No See, Singapore (Part 3)

...sebelumnya (Long Time No See, Singapore Part 2)

Setelah acara conference langsung pulang? Engga dong. Karena acara penutupan selesai sebelum sholat Jum'at, akhirnya aku, Ria, dan Amas memutuskan untuk pergi ke Singapore Science Centre dan Snow City (Rute Nanyang Executive Centre - Singapore Science Centre). Dari Nanyang Executive Centre kita jalan kaki ke Hall 8 yang gak jauh dari situ. Kita naik bus 199 Boon Lay menuju Boon Lay Int. Sampai di sana, kita turun dari bus terus pindah ke bus 178 W'Lands menuju After S'Pore Science Ctr. Kurang lebih perjalanannya sekitar 1,10 jam. Gak papa sih karena ntar turunnya langsung di depan Snow City. Kalo kalian mau ke Singapore Science City, stopnya nanti di S'Pore Science Ctr.

Sehari sebelum datang ke sini kita sudah beli tiket masuk Snow City di aplikasi Klook, sekitar Rp130.000. Sebelum masuk ke dalam ruangannya, kita wajib ganti sepatu dan pakai jaket terlebih dahulu. Semua barang wajib disimpan di loker (ada biaya sewa loker juga ya). Handphone juga gak boleh dibawa masuk. Foto-foto di dalem juga gak boleh, katanya ntar bakal mereka foto :" hiks

Kesan masuk ke sini? Lumayan sih. Kita main-main salju, terus main snowtubing, terus difoto-foto sama mas-masnya. Karena ukuran ruangannya gak terlalu luas, jadi kita gak lama-lama disini. Sekitar 45 menit kita udah keluar dari sana.

Dari Snow City, kita jalan lurus menuju Singapore Science Centre. Kita beli paket tiket masuk Science Centre + Omni Theatre + Butterflies Up-Close, sekitar Rp131.000 di aplikasi Klook. Diantara banyak jenis percobaan dan alat peraga yang ada disana, kalian harus coba Mirror Maze dan Omni Theatre. Kita sempet nyasar di Mirror Maze karena gak ketemu pintu keluarnya hahaha sedangkan di Omni Theatre kita bisa nonton film pendek di ruangan observatorium. Oiya, tanyakan dulu ke petugasnya untuk opsi jadwal tayangnya karena mereka ada jadwalya. Jangan sampai ketinggalan ya. Untuk tempat sholat, kita belum ketemu sih Mushola disana. Karena bingung, akhirnya kita nanya ke salah satu encik dan dia ngarahin ke tempat sholat bawah tangga.

Setelah selesai sholat, kita balik lagi ke hotel. Dari Singapore Science Centre kita jalan kaki dulu ke halte Jurong East Lib untuk naik bus 197 Bedok menuju Opp Blk 461. Cuma naik satu bus ini aja kok, nanti tinggal jalan kaki sedikit menuju hotel. Sebelum masuk hotel, kita makan dulu di The Ramen Stall karena temen-temenku yang cowok udah kelaparan banget. Baru deh setelah itu kita ke hotel.

13 April 2019

Hari ini kita semua jalan-jalan dong. Ria gak bisa ikut karena gak enak badan, jadi kita jalan cuma berempat. Itenary kita dimulai dari Merlion -> Helix Bridge -> Vivo City -> Mustofa Centre -> Hotel.

HOTEL - MERLION

Dari hotel kita jalan kaki sedikit menuju halte Sultan Plaza untuk naik bus 107 Shenton Way menuju Opp S'pore Cricket Club. Awalnya. Entah kenapa waktu itu busnya engga stop di Opp S'pore Cricket Club, alhasil kita stop di OUE Bayfront. Kita jalan (lumayan) jauh ke arah patung Merlion dan waktu sampai ternyata patungnya lagi dalam perbaikan T_T jadi kita foto-foto bentar aja disekitaran situ terus jalan kaki ke Helix Bridge.

HELIX BRIDGE - VIVO CITY

Berhubung sudah jam makan siang, akhirnya kita langsung cus ke Vivo City. Awalnya sih mau nyari makanan sekitar Merlion. Tapi nanggung banget dan harganya itu loh yang bikin jiwa misqueen bergetar :"" Dari Helix Bridge kita jalan kaki (sekitar 10 menit) menuju halte One Raffles Link/Nicoll Highway untuk naik bus 57 Bt Merah menuju Vivo City. Dari halte Vivo City ntar ikutin jalan masuk ke dalam mallnya. Karena bingung mau masuk di resto mana, akhirnya kita memutuskan untuk makan di Encik Tan. Kita samaan pesan Chicken Cutlet Set (4,30 SGD) dan gak nyangka banget porsinya gede, ayamnya banyak, rasanya enak banget, dan yang paling penting adalah harganya gak bikin kantong jebol :" terharu bisa nemu makanan kayak gini. Setelah makan kita sepakat buat pisah 1 jam buat keliling Vivo City dan ketemuan lagi di dekat MRT HarbourFront.

VIVO CITY - MUSTAFA CENTRE

Dari Vivo City, kita jalan ke MRT HarbourFront line ungu yang North East Line Punggol dan berhenti di Farrer Park. Dari Farrer Park kita jalan kaki sekitar 6 menit menuju Mustofa Centre. Hari ini baru deh kita beli oleh-oleh lebih banyak karena ini hari terakhir di Singapura. Setelah puas berbelanja, kita balik lagi ke hotel.

14 Maret 2019

Waktunya untuk balik ke Jakarta :" kita tiba di Jakarta sekitar pukul 12.00 WIB dan langsung balik ke realita dong, masih bau-bau Singapura langsung otw ke Upnormal buat ngerjain tugas kuliah :)

0Comments

, by AUL

Long Time No See, Singapore! Part 2

...sebelumnya (Long Time No See, Singapore Part 1)

D-DAY! Conference Day!

Pukul 06.00 pagi kita langsung otw menuju Nanyang Technological University. Acara pembukaan dimulai pukul 08.45. Selain acara pembukaan, ada juga keynote speech dan beberapa acara lagi sebelum dimulai technical session. Technical Session dilakukan secara parallel di tiga ruangan. Kebetulan aku dapat di jam siang, jadi pagi ini aku nontonin orang presentasi dulu.

Makin mendekati waktu presentasi, jantungku detaknya semakin kencang. Makan siang aja cuma makan seadanya karena perutku lagi gak mau nerima makanan dulu. Tapi aku sama Ria sama-sama menenangkan diri dengan bilang, "Anggap aja ini PSM. Cuma 30 menit, habis itu selesai,". Itu terus yang kita ingat selama makan siang. Technical Session untuk siang pun dimulai. Di ruangannku ada sekitar 5 orang yang akan presentasi, dan aku dapat giliran yang ketiga.

Setiap peserta diberi waktu 15 menit untuk presentasi dan 5 menit untuk sesi tanya jawab. Oiya, jurnalku tentang pengukuran kesadaran keamanan informasi. Sebenernya aku coba topik yang lain, tapi tetap aja balik lagi ke keamanan informasi. Kalo sudah suka, mau gimana lagi :" Setelah selesai presentasi, ada beberapa pertanyaan yang aku dapatkan. Aku coba jawab satu per satu. Ada juga yang kasih saran gitu (thanks banget). Setelah aku menjawab pertanyaan, aku dapat sertifikat dong. 끝. Rasa lega muncul setelah presentasi. Penantian kami dari bulan Februari akhirnya dapat diselesaikan dengan lancar hari ini.

Kita balik ke hotel sekitar pukul 16.30 dan sampai di hotel pukul 18.00. Rencana awalnya sih mau selebrasi berdua doang bareng Ria, tapi akhirnya kita selebrasi berlima, makan ramen di the Ramen Stall. Setelah makan malam, kita semua istirahat karena besok masih harus ke NTU untuk acara penutupan.

12 April 2019

Hari ini hari terakhir conference, masih ada juga sih yang presentasi, namun cuma ada satu sesi. Setelah itu kita semua masuk ke Main Hall untuk menutup acara conference ini.

Terima kasih sudah memberikanku kesempatan untuk mengikuti conference ini :)

0Comments

, by AUL

In College Life, Personal Life

Long Time No See, Singapore! Part 1

Aku masih inget banget waktu masih di Skudai aku bilang gini ke teman-temanku, "Yuk liburan ke Singapura! Jangan jalan-jalan aja, tapi masuk ke Universal Studio dan Madame Tussaud. Kita kan belum tentu bakal ke Singapura lagi". Who knows ternyata tahun ini aku berkesempatan ke Singapura lagi, bukan untuk liburan tapi untuk mengikuti conference. Untuk memenuhi mata kuliah publikasi ilmiah, aku dan temanku sesama MTI diwajibkan mengikuti international conference. Di akhir semester 1, salah satu dosenku menawarkan program hibah untuk beberapa mahasiswa yang mau mempublikasikan tugas jurnalnya. Gak mau kesempatan ini sia-sia, akhirnya aku dan empat temanku ikut program hibah ini. Dari beberapa international conference yang ada, kami memilih untuk mengikuti 5th International Conference on Computing Engineering and Design (ICCED) 2019.

Batas akhir pengumpulan paper sekitar awal bulan Februari, jadi selama liburan kuliah kerjaanku itu memperbaiki paper sesuai dengan format yang diperlukan. Pengumuman diterimanya paper sekitar pertengahan bulan Februari. Gak disangka paper kami semuanya diterima. Ada beberapa revisi yang diberikan dan harus diperbaiki sebelum deadline camera ready. Perjuangan banget perbaiki papernya, karena barengan juga dengan deadline tugas kuliah.

10 April 2019

Berhubung cuma aku dan Ria yang belum kerja (hahaha :") akhirnya kita berangkat duluan ke Singapura. Kalo dulu ke Singapura dari Johor Bahru (ceritanya disini), sekarang kita lewat Changi Airport dong. Dari Changi Airport Terminal 2, kita ngikutin panah menuju MRT. Disana kita beli EZ Card di ticket office. Kenapa gak Singapore Tourist Pass? Karena kita tinggal di Singapura selama 5 hari dan dua hari (presentation day) full gak kemana-mana. Jadi agak rugi kalo beli STP. Kalo kalian memang tujuannya liburan dan bakalan jalan dari pagi sampai malam, baru deh aku saranin pakai STP. Karena hotel kita di arah Kampong Glam, jadi dari MRT Changi Airport kita pilih yang ke Tanah Merah. Di Tanah Merah kita pilih yang ke arah Tuas Link menuju MRT Lavender. Setelah sampai di MRT Lavender, kita jalan kaki sedikit menuju hotel. Hal yang pertama dilakukan saat sampai di hotel -> selonjoran. Kaki dan tangan pegel-pegel bawa ransel dan tote bag. Maklum kita backpackeran lagi, gak beli bagasi biar gak lewat dari uang hibah kwkwkw

Setelah selesai selonjoran, kita langsung jalan kaki menuju Victory Restaurant yang gak jauh dari Masjid Sultan. Rencana awalnya sih mau beli ramen, tapi karena belum buka, akhirny akita memutuskan untuk makan disekitaran hotel. Karena lagi kangen-kangennya dengan kari, akhirnya kita pilih Victory Restaurant. Entah kenapa walaupun kita sudah bosen banget makan kari waktu jaman exchange, tapi tetep aja sepakat kalo balik lagi entah ke Singapura atau ke Skudai harus pesen kari. Entah itu nasinya, ayamnya, atau martabaknya. Kayak ada yang beda aja dengan kari di Indonesia. Oke, setelah sampai di Restoran, kita sempat bingung mau milih yang mana karena makanannya menggoda banget. Tapi ujung-ujungnya juga kita beli nasi briyani dan murtabak sardin. Minum tetep dong tea ais, dari jaman kapanpun gak boleh ganti hahaha

Rencana hari ini setelah makan siang adalah pergi ke Orchard Street (entah mau ngapain), Mustafa Centre, dan Clarke Quay.

Orchard Street (Parkview Sq - Orchard Gateway)

Jadi dari Victory Restaurant, kita jalan kaki ke Parkview Sq, ambil bus nomor 7, 7A, atau 175. Nanti ketiga bus itu bakal stop di Winsland Hse. Di Winsland HSE nanti jalan sedikit aja ntar langsung sampai di Orchard Gateway. Buat penyuka dan pemburu barang bermerk kayaknya Orchard bakal jadi salah satu tempat destinasi yang wajib dikunjungi. Kita disini cuma jalan-jalan aja, gak nyangka bakalan sepanjang ini jalannya. Kanan kiri full mall sampai kita bingung mau masuk di mall mana. Biar tetap kuat, kita minum dulu di 7-Eleven terus lanjut ke Mustafa Centre.

Mustafa Centre (Rute Concorde Hotel - Mustafa Centre)

Mustafa Centre Singapura - lovehaseyo.com

Mungkin buat yang sering ke Singapura bakal tau banget tempat ini. Mustafa Centre ini pusat belanja oleh-oleh mulai dari baju, coklat, milo cube, koper, dan masih banyak lagi. Aku pun tau tempat ini dari beberapa rekomendasi dari blog orang juga sih. Untuk menuju ke sana, dari 7-Eleven kita jalan sedikit menuju Concorde Hotel. Di sana ada Concorde Hotel S'pore Bus Station. Kita pilih bus no 65 Tampines menuju Broadway Hotel. Setelah sampai di Broadway Hotel, nanti kalian lurus jalan kaki di Serangoon Rd. Nanti kalian belok ke kanan di Syed Alwi Rd, gak jauh dari situ sudah keliatan Mustafa Centrenya.

Buat yang mau belanja oleh-oleh, kalian tinggal naik ke lantai 2 saja. Di sana banyak banget berbagai jenis coklat, gantungan kunci, baju Singapura, dan tentunya berbagai macam Milo dong. Karena masih ada satu destinasi lagi, yaitu Clarke Quay, akhirnya kita cuma beli Milo Cubes aja disana.

Clarke Quay (Rute Mustafa Centre - Clarke Quay)

Dari Mustafa Centre, kita jalan ke Farrer Park MRT menuju Clarke Quay MRT arah Harbour Front. Tempat ini bener-bener bagus, apalagi kalo kita datangnya waktu malam hari. Sayang banget kamera hpku gak bisa nangkep momen bagus kayak gini T_T kita awalnya mau duduk-duduk gitu sambil selonjoran. Tapi karena restaurant dan cafenya agak meragukan, akhirnya kita memutuskan pulang ke hotel. Iya, baru sadar juga kita harus persiapan presentasi besok hehe

...selanjutnya (Long Time No See, Singapore Part 2)

0Comments

, by AUL

In College Life, Travelling

Ada Cerita di Singapore Bagian 3

Sebelumnya... Ada Cerita di Singapore Bagian 2

Yeahh, akhirnya hari kedua di Singapura. Pagi-pagi sekitaran pukul 8 AM kami turun ke bawah ngambil jatah sarapan. Makanannya memang dikit sih, tapi enak banget. Kita sampai nambah 2 piring hehehe dasar gak mau rugi. Setelah selesai sarapan, kita check out terus langsung cus ke Universal Studio. Di tengah perjalanan di dalem MRT, kita gak sengaja ketemuan sama Onik, Ningrum, dan Tayak. Okelah berarti gak harus setungguan lagi di USS lagi nantinya. Setelah sampai di Vivo City, kita langsung beli tiket USS (74 SGD) + Monorail Sentosa Express (4 SGD).

Satu hal yang jangan lupa untuk dilewatkan, berfoto di depan USS. Mumpung cuacanya lagi adem-adem kayak mau ujan, kita memutuskan untuk berfoto terlebih dahulu. Dan berhubung juga tas aku icil dan ria penuh dengan baju kemarin, akhirnya kami sewa loker 1 hari. Kalo gak salah harganya 30 USS HIKS. Cusss kita langsung masuk ke dalem.

Jangan tanya betapa excitednya kami di dalem sana. Wahananya banyak banget tapi kami cuma bisa main lima wahana :

Battlestar Galactica : Human VS Cylon

Ini kali pertama dalam seumur hidup naik roller coaster. Awalnya gak takut karena keliatannya gak terlalu tinggi. Jadi mencoba memberanikan diri untuk ikut ngantri. Baru beberapa menit nunggu tiba-tiba ada pengumuman kalo wahanannya ditutup sementara karena cuaca lagi mendung. Ada sedikit perasaan lega karena kagak jadi naik itu hahaha tapi setelah agak siangan, aku ditarik lagi sama Onik dan Tayak buat naek wahana ini lagi T_T fyi, roller coasternya ada dua jenis, Human dan Cylon. Kalo Human itu roller coaster yang tempat duduknya mirip dengan roller coaster pada umumnya, sedangkan Cylon yang tempat duduknya mirip ayunan. Karena ini kali pertama, aku jadi milih ngantri di Human. Cuma Ningrum dan Ria aja yang ngantri di Cylon karena jantung mereka udah kuat mirip baja hahahaha.

Kita ngantri kurang lebih setengah jam dan wahananya cuma 1 menit kalo gak salah itung. Awalnya positif thinking bakalan bisa naik yang macem ini, udah nyiapin jantung yang kuat, dan udah excited banget pas wahananya baru jalan pelan-pelan. Namun semua berubah saat dia meluncur ke bawah......aku sampai ilang suara, sampai orang sebelah aku ngetawain aku *anjir*. Oh Mannnn, cukup satu kali aja nyoba roller coaster yang penting kalo di tanya udah pernah apa belum bisa bilang sudah pernah :v

Transformer The Ride: The Ultimate 3D Battle

Transformer The Ride Universal Studio Singapura

Kalo lihat di review orang-orang, wahana ini paling di rekomendasi dan selalu ramai antrian tiap weekend. Daaannn kebetulan sekali kami dateng ke sini pas weekend jadi sekitar 40 menit kita ngantri. Wahananya keren banget, pantesan aja banyak yang ngantri. Bener-bener berasa masuk ke dalam alur ceritanya. Apalagi pas disembur api gitu berasa banget hawa panasnya. Sama pas ceritanya hampir jatuh gitu, berasa juga kayak beneran jatuh.

Jurassic Park Rapids Adventure

Ini dia wahana basah-basahan dan harus bawa jas plastik atau baju ganti. Di dalem wahana ada jual jas plastik sih, tapi aku lupa liat berapa harganya, kita beli di Watson Malaysia yang harganya 4 RM. Kalo cerita orang di blog lain katanya beli di dalem USS lumayan mahal (karena currency uangnya), coba aja nanti cari di Watson Singapura, mungkin harganya sekiatar 2-3 SGD.

Shrek 4-D Adventure

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 PM, karena gak mau rugi akhirnya kita masuk ke wahana ini. Yak pertama kali juga nonton 4D. Awalnya kita dikumpulin di ruangan yang kosong. Terus ada cerita-cerita prolog gitu. Terus baru deh dibukain pintu bioskop 4D nya. Lumayan lama sekitar 15 menit di dalam sini.

Puss In Boots/ Giant Journey

Setelah masuk ke Shrek 4-D Adventure, kita jalan dikit ke belakang Shrek 4-D Adventure, ternyata ada wahana lagi. Mumpung gak terlalu ramai antrian, akhirnya kita nyoba wahana ini. Wahana ini hampir mirip Battlestar Galactica, tapi versi lucunya. Karena gak terlalu tinggi, jadi masih diboleh nyempelin tas di bawah kaki.

Kita baru selesai main sekitar pukul 4.30 PM dan kami nyari makan siang dulu di Sevel. Yak, tau sendiri kan makanan di dalem USS harganya mahal semua T_T alhamdulillah dapet chicken curry rice dengan harga 2 SGD. Kita baru jalan keluar USS pukul 6 PM karena Onik, Ningrum, dan Tayak masih mau foto-foto di dalam. Waktu pulang pun tampak antrian panjaaaang sekali karena semua orang naik monorail. Kita ikutan ngantri juga, kurang lebih ngantri setengah jam baru deh bisa naik monorail.

Aku, Icil, dan Ria langsung pulang ke Johor Bahru sedangkan Ningrum , Onik, dan Tayak masih mau muter-muter Singapura sampai tengah malem. Kita sebelumnya stop di Woodlands dulu untuk refunds kartu MRT, lumayan balik lagi uang 10 SGD nya hehehe terus kita jalan ke terminal busnya terus ikutan ngantri nungguin bus yang ke JB Sentral. Kurang lebih kami sampai di JB Sentral pukul 10 PM dan sampai di Kolej pukul 11 PM.

Well kalo aja nambah satu hari lagi di Singapura mungkin bisa kali ya masuk ke Garden by The Bay, berfoto di Merlion Park, dan Singapore Flyer. Mungkin suatu hari nanti bakalan ada gilirannya aku berkesempatan ke Singapura lagi. Aamiin~

Pengeluaran selama di Singapura (anggep aja SGD : 9600 IDR dan RM : 3088)

Hotel semalam : 362.617 IDR

Ramen : 15.90 SGD = 152.640 IDR

Madame Tussands : 39 SGD = 374.400 IDR

Universal Studio : 78 SGD = 748.800 IDR

Makanan selama di dalam USS : 14 SGD = 134.440 IDR

Tourist Pass Two Days : 16 SGD + 10 SGD deposit = 26 SGD = 249.600 IDR

Tiket bus selama di SG : 4 SGD = 38.400 IDR

Tiket bus dari JB – Kranji : 2 RM = 6.176 IDR

Total pengeluaran 2 hari : 2.067.073 IDR

Tips buat kalian yang mau memperkecil pengeluaran

Pilih hotel yang sharing room dan kalo bisa ada yang nyediain sarapan pagi biar kita gak nyari sarapan lagi

Kalo modal liburannya pas-pasan, potong uang makan hehehe bukan berarti gak makan ya, tahan-tahan aja makan di Sevel atau di warung makan melayu yang kisaran harganya dibawah 4 SGD.

Harus selektif masuk tempat wisata yang berbayar. Yang menurut kalian worth it lah, jangan semuanya dimasukin, mahal :”” paling enggak foto di main gate nya juga gakpapa

Selektif juga beli oleh-olehnya, kalo barang branded mending nyebrang ke Johor Bahru aja :”” kalo oleh-oleh baju tulisan Singapura, gantungan kunci, dll mungkin bisa beli di Chinatown, Bugis, atau di bazar bazar gitu.

Dan terakhir adalah tiap beli barang jangan lupa dikonvert dulu ke rupiah biar gak nombok. LOL.

0Comments

, by AUL

In College Life, Travelling

Ada Cerita di Singapore Bagian 2

Baca Ada Cerita di Singapore Bagian 1

Setelah kenyang makan ramen, kami melanjutkan perjalanan menuju Singapore Flyer dengan “jalan kaki” guysss. Jalan kaki 2,1 KM dari The Ramen Stall ke Singapore Flyer demi ngeliat view Singapore dari atas. Tapi itu cuma ekspetasi kami doang :” waktu kita nyampe di sana mbak-mbaknya udah nutup counter tiket terus kami nanya sama mbaknya “Mbak, kenapa tutup, kan masih ada 1 jam lagi sebelum jam tutup” terus mbaknya bilang cuaca di atas lagi banyak angin jadi flyer ditutup 1 jam lebih awal. Fix, rencana naik Singapore Flyer gagal. HIKS.

Kita akhirnya jalan-jalan sekitaran helix bridge. Ngeliat pemandangan yang penuh dengan lampu-lampu kota sambil makan es krim potong. Ria ngajak ngelewati helix bridge sambil foto-foto di atas sana, tapi apa daya kaki aku dan icil udah pegel banget, alhasil cuma ria yang naek ke atas. Aku dan icil cuma ngeliatin orang-orang pacaran di pinggir Marina Bay. Nes..nes...nes...

Next kita lanjut lagi jalan ke Chinatown via Promenade. Sama halnya dengan di Singapore Flyer, di Chinatown juga sudah banyak toko yang tutup. Padahal masih jam 10 malam (?) mungkin kalo weekend tokonya buka sampe tengah malem kali ya. Sekitar pukul 11.00 PM kita masih muter-muteri Chinatown. Rencananya kita pulang ke hotel pake bus. Tapi (kalo menurut aku) rute busnya ribet banget, jadi kami memutuskan pulang naik MRT lagi. Beruntung last trainnya pukul 11.30 PM hehehe....

Kita sampai di hotel sekitar pukul 11.40 PM. Kita langsung mandi dan sholat Isya’. Ada satu cerita waktu mau sholat Isya’. Jadi orang bule yang kasurnya di sebrang yuk icil lagi ngobrol-ngobrol dengan kawannya yang kasurnya ada di bawah dia. Waktu itu aku lagi ngambil mukenah buat sholat. Terus mbak-mbak bule yang lagi ngobrol tadi langsung stop ngobrol dan langsung nanya aku kayak gini, “Do you want to pray? You can use changing room” sambil nunjuk ruang ganti baju. Pas aku ngeliat ke sana ternyata lagi ada orang yang packing koper gitu. Terus aku balik ke kasur dan aku bilang ke mbak bulenya kalo di sana lagi ada orang, mungkin aku harus nunggu dia dulu. Duh, terharu sama mbak bule yang respect. Akhirnya aku nunggui orang yang lagi packing di changing room. Sudah 30 menit lebih embak-embak disana gak keluar-keluar, akhirnya aku sholat di atas kasur.

Ada Cerita di Singapore Bagian 3

0Comments

, by AUL

In College Life, Travelling

Ada Cerita di Singapore Bagian 1

Halooooooo semuanyaaa. Aku mau nyeritain pengalaman liburan ala backpacker 2 hari di Singapura. Sebulan yang lalu sih lebih tepatnya, tapi gak papalah, euphorianya masih berasa sampe sekarang. Btw yang di Singapura ini gak terlalu backpacker-backpacker banget, soalnya nilai tukar Singapura gede amat :””

Satu hari sebelum berangkat kita sebelumnya nuker uang dulu dari ringgit ke dollar singapura. Terus beli persiapan bekal selama berada di sana (biar hemat). Kita beli onigiri, sosis, dan roti-rotian buat makan selama 2 hari di sana. Setelah beli bekal, kita langsung cus balik ke kolej dan mulai packing barang. Pukul 6 subuh kita berangkat ke JB Central dengan cuaca hujan guys. HIKS. Kita sampai ke JB Sentral sekitar pukul 06.40 dan itu sudah padet dan rame banget orang. Kita langsung jalan ngikutin papan tulisan “Woodlands”. Terus ngantri di imigrasi Malaysia buat di cap keluar Malaysia, terus lanjut ke terminal bus.

Sebenernya kalaupun gak macet di jembatan, mungkin kita bisa nyampe Singapura lebih cepat. But, realitanya kita kejebak macet di jembatan selama satu jam lebih. Beberapa orang (yang aku asumsikan tinggal di Johor dan kerja di Singapura) rela keluar dari bus dan jalan kaki ujan-ujanan. Salut banget deh sama mereka yang on time. Alhasil baru setengah jalan cuma ada kami bertiga dan dua orang yang duduk di paling belakang. Sekitar pukul 09.00 kita nyampe ke Woodlands Checkpoint, imigrasi Singapura. Kita ngisi lembaran kertas putih terlebih dahulu sebelum ngantri. Ria lumayan lama diperiksa. Kakaknya sampe nelpon-nelpon nanyai multiple entry kami. Valid kok kak valid .__. Setelah kakak itu rasa visa kami valid, akhirnya Ria di persilahkan masuk, dilanjutkan Icil dan aku. Terus lanjut lagi pake bus Kranji.

Sampai di Kranji, kami beli nomor + kuota untuk dua hari. Rencananya juga bakal beli Singapore Tourist Pass di bagian Information Center dan ternyataaa mereka baru buka pukul 1 siang dan mereka menyarankan kami pergi ke Woodland via bus. Fyi, kita naik bus ke Woodlands seharga 2 SGD dan ngelewatin Woodland Checkpoint lagi. Kita gak ngelewati imigrasinya lagi, tapi ke bagian Security gitu. Lumayanlah sekitar 20 menit kita ditanya-tanya kapan nyampe, ngapain ke Singapura, terus mereka minta scan sidik jari, minjem paspor kami bentar. Pokoknya ketat banget .__. Setelah mereka rasa kami ini aman (memang aman jokk) akhirnya dia nunjukkin jalan turun menuju terminal. Kita naik bus yang ke Woodland buat beli kartu Tourist Pass. Tourist Pass untuk 2 hari seharga 30 SGD yang 10 SDG termasuk uang deposit kartu.

Dari Woodland kita langsung cus ke Sentosa. Di hari pertama ini kita rencanakan untuk ke Madame Tussaunds terlebih dahulu.

Sekitar pukul 16.00 kita cus otw check in hotel yang gak jauh dari Nicoll Highway, the Pod Capsule Hotel. Kamar hotelnya tetep mengusung sharing room, yang membedakannya itu kasurnya dibuat mirip capsule. Jadi walaupun kita sharing room, tapi berasa punya kamar sendiri-sendiri. Toiletnya bersih banget untuk ukuran toilet umum. Rekomendasi banget buat yang liburan sendirian atau bareng temen-temen.

Yak lanjut lagi, setelah kita check in, kita mandi dan beres-beres barang bawaan. Kita lanjut keluar lagi setelah sholat Magrib. Di buku Singapore Tourist Pass, ada salah satu tempat makan ramen yang letaknya gak jauh dari hotel kami. Jadi kami memutuskan untuk makan malem di sana, namanya The Ramen Stall. Jangan khawatir, di sini ramennya halal kok. Di sana kita mesen beda-beda menu biar bisa saling cicip. Harga? Untuk ukuran orang yang tinggal di sana mungkin ini termasuk murah, tapi buat kita yang cuma dua hari di sini, ini termasuk mahal (RIP Konversi Mata Uang). Tapi kalo untuk sekali-kali why not, karena semua terbayarkan oleh kelezatan ramennya. #ngeles

Lanjut ke Ada Cerita di Singapore Part 2

0Comments

, by AUL

In College Life, Travelling

Kuala Lumpur Ala Backpackers Part II

Sebelumnya baca dulu Kuala Lumpur ala Backpacker Part I

Hari kedua di Kuala Lumpur kita rencanain untuk ke China town, Dataran Merdeka, dan Menara Kembar Petronas. Kita baru selesai beres-beres sekitar pukul 09.00. Berhubung perut laper banget, akhirnya kita jalan kali ke 7 Eleven terdekat buat nyari sarapan. Kita beli nasi goreng seharga 3.50 RM dan beberapa cemilan untuk dimakan pas pulang ke Skudai. Selesai sarapan kita langsung cus ke China Town yang jaraknya hanya 15 menit dari hotel. Kita parkir tak jauh dari petaling street. Banyak banget barang-barang yang di jual disini, mulai dari souvenir, baju, boneka, aksesoris hp, makanan, dan komik ori. Di sini kita cuma foto-foto aja gak beli barang hehehe terus kita juga gak lama disini karena parkirannya sejam 5 RM.

Terus langsung lanjut ke Dataran Merdeka yang gak jauh juga dari China Town. Disini kita foto-foto di depan Bangunan Sultan Abdul Samad.

Setelah puas, kita lanjut lagi ke Menara Kembar Petronas. Karena kita sampai di dekat Petronas agak sedikit terik, akhirnya kita memutuskan untuk makan siang dulu di Mcd dekat sana sekalian nunggu cuaca gak terik lagi (biar hasil fotonya bagus :” ). Sekitar pukul 16.00 barulah kita muter balik ke Menara Kembar Petronas buat foto-foto.

Menara Kembar Petronas Kuala Lumpur Malaysia

Semua angle sudah diambil sampe puas, bahkan Ade dan Boy rela jongkok biar dapet angle yang bagus hahahaha kita otw pulang ke Skudai sekitaran pukul 17.00, Boy sedikit kesasar nyari parkiran terus ada kejadian diketawain abang-abang di sebrang gara-gara Boy tapping kartu parkiran di tapping-an Touch n’ Go, terus kita semobil juga sempet kesasar jauh gara-gara ngikutin jalan waze pas nyari pom bensin.

Sebelum melaju 4 jam menuju Skudai, kita stop dulu di rest area untuk ishoma. Setelah itu kita langsung cus pulang gak stop-stop di rest area lagi.

Detail pengeluaran selama di Kuala Lumpur. Karena kita perginya rame-rame jadi yang bayar pribadi hanya tiket motogp, biaya makan, dan biaya hotel semalam. Sisanya kita ceka bareng-bareng.

Sewa mobil 2 hari : 54 RM

Tiket motogp : 40 RM

Makan 2 hari : 30 RM

Hotel 1 malam : 59.99 RM

Bensin 2x ngisi : 20 RM

Biaya tol : 20 RM

Biaya parkiran : 5 RM

Total pengeluaran : 228.99 RM / Rp. 715.364

0Comments

, by AUL

In College Life, Travelling

Kuala Lumpur Ala Backpackers Part I - Nonton MotoGP di Sepang

Well, akhirnya yang ditunggu datang juga. Kita kebagian libur mid semester selama satu minggu. Pada awalnya aku kira bakal liburan di dalem Kolej 9 karena semua orang di UTM cuti termasuk abang dan kakak taksi. Tetapi semua berubah waktu ning bilang “Au, nak ikut boy dan ade nonton motogp dak?” hehehe awalnya kita Cuma pergi berempat. Tapi setelah nanya sama yang lain, akhirnya kita pergi bersembilan. Kita sewa mobil 2 hari sebagai alat transportasi kita dari Skudai – Sepang – Kuala Lumpur – Skudai. Rencananya kita mau nonton klasifikasinya juga di tanggal 29 Oktober, tapi karena suatu hal kita perginya tanggal 30 Oktober pukul 01.00. Jarak Skudai – Sepang kurang lebih 3-4 jam. Sebelumnya kita ngisi bensin dulu sampai full biar gak kehabisan di perjalanan.

Setelah semuanya beres, kita langsung cus berangkat menuju Sepang. Sekitar pukul 03.00 pagi cuaca lagi ujan deres banget dan kami masih ditengah perjalanan. Dengan bermodal waze, kita tetep melanjutkan perjalanan biar tepat waktu sampai di Sepang. Kita stop di rest area dua kali, sekali untuk ke tandas, sekalinya lagi untuk sholat subuh. Sekitar pukul 07.00 kita sudah sampai di daerah sepang dan karena kita salah jalur dua kali, kita nyampe di Sepang International Circuit (SIC) sekitar pukul 08.00.

Penjualan tiket dibuka pukul 08.30 jadi kita nunggu di parkiran sekitar 20 menit terus siap-siap ikutan baris. Kita beli tiket C2 Hillstand untuk bertujuh yang harga satunya 40 RM. Setelah beli tiket motogp, kita memutuskan untuk ke Batu Cave terlebih dulu sekalian nyari sarapan di rest area. Kita sampai di Batu Cave sekitar pukul 12an. Biaya masuknya termasuk juga biaya parkir 3 RM.

Kita foto-foto sampai jam 1an terus balik lagi ke Sepang. Memang bisa diprediksi daerah Sepang macet banget dan orang udah parkir di kanan kiri jalan (kira-kira 2 km dari Sepang International Circuit). Kita udah galau banget mau nyari parkir dimana lagi belum lagi waktu otw ke Sepang tiba-tiba ujan deras banget terus mikirin gimana nonton motogp-nya nanti. Alhasil setelah muter-muter setengah jam lebih kita dapet parkir yang lumayan deket dari circuit-nya (tapi jauh dari pintu masuk C2 Hillstand).

Well, paling enggak gak sia-sia beli tiket. Kita nyampe di sana ujan udah reda, terus di C2 Hillstand masih kebagian spot strategis, bisa ngeliat motornya dari jarak deket kwkwkw cuma agak berjuang dikit waktu jalan balik ke mobil.

Kita sampai di hotel sekitar pukul 21.00. Ini kali pertama saya nginep di hotel yang sharing room dengan orang lain. Jadi kita booking kamar yang sharing berempat dan sharing berenam. Yang sharing berempat harganya per malam (termasuk pajak) sekitar 49.99 RM dan yang sharing berenam 45 RM. Oiya rada kesel dikit sih ternyata kunci kamarnya harus deposit 50 RM/kunci. Jadi kita nambah 150 RM di awal pembayaran dan akan dikembalikan waktu kita check out.

Rencana awalnya kita mau pergi ke petronas malem-malem abis sholat isya’, tapi kayaknya udak pada tepar semua akhirnya kita ngelanjutin perjalanan besok pagi.

Kuala Lumpur ala Packpackers Part II

0Comments

, by AUL

In Personal Life, Travelling

My (Kejepit) Holiday : Hello Yogyakarta

Yogyakarta? Dari dulu gak habis pikir bisa kesampaian liburan di kota yang terkenal dengan makanan gudegnya. Kebetulan ayah sedang mengambil cuti, dengan modal rekomendasi-rekomendasi dari orang-orang di blog akhirnya aku, ayah, dan ibu liburan ke Jogja.

Kamis, 4 Februari 2016

Kita berangkat pukul 09.15 dari Palembang dan sampai ke Jogjakarta sekitar pukul 10.40 WIB. Kesan pertama kali saat menginjakkan kaki di Jogja... Jogja rasa Palembang, sama panasnya hehehe kita jalan ke arah agak keluar dari bandara buat nunggu Pak Madi. Agak risih dikit banyak bapak-bapak yang ngerokok di halaman, untung Pak Madi cepet jemput kami. Destinasi pertama kami adalah Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko karena katanya gak jauh dari bandara. Wahhhh, ini pertama kalinya aku ngeliat candi, cukup exited karena selama ini cuma bisa ngeliat di RPUL atau di buku IPS waktu SMP. Cuacanya lumayan panas terik seperti di Palembang, tapi itu gak membuatku langsung batal keliling-keliling candi. Setelah capek naik turun candi, kami mencoba makan siang di Abhayagiri Restaurant yang gak jauh dari sana. Agak sedih juga gak bisa makan di outdoor gara-gara cuacanya panas banget dan mayan agak nelen lidah ngeliat harga makanannya.

Setelah kenyang makan siang, akhirnya kita check-in dulu di hotel, kebetulan hotelnya dekat sekali dengan Jalan Malioboro jadi tinggal jalan kaki aja, gak perlu naik becak lagi. Istirahat sebentar terus cusss pergi lagi. Awalnya mau pergi ke pantai buat ngeliat sunset tapi apadaya kita keladasan tidur dan akhirnya kita pergi ke toko yang jual-jual perak gitu. Awalnya takjub ngeliat ukiran yang terbuat dari perak, tapi waktu aku ngeliat harganya....asli speechless banget, lebih mahal dari emas .___. Akhirnya Cuma bisa lihat-lihat saja terus balik lagi ke hotel. Sekitar pukul 19.00 kita keluar mau nyoba jalan-jalan di Malioboro. Ternyata jalannya panjaaaaaanggg banget dan akhirnya kita memutuskan untuk pulang naek becak. Nah, disini nih serunya karena becak yang kita naikin ini pake motor jadi hembusan angin malamnya lebih berasa. Kita stop bentar ke Bakpia 25 buat beli cemilan di hotel terus cusss jalan lagi sambil dengerin mamang becak cerita tempat-tempat orang biasa beli oleh-oleh. Perjalanan hari pertama berakhir di pukul 21.30 WIB.

Candi Ratu Boko

Candi Prambanan

Jum’at, 5 Februari 2016

Destinasi kedua kita adalah Candi Borobudur. Tempatnya lebih luas lagi dari Candi Prambanan dan disini bener-bener berasa olahraga di siang hari :” alhamdulillah cuaca hari ini gak terlalu terik jadi gak perlu pake payung buat menghindar dari sinar matahari. Pemandangan dari atas Borobudur bener-bener keren banget, sayang gak ada camera action #eaa #pasrah #modus. Ibu yang biasanya kalo capek dikit langsung males naek akhirnya sampai juga ke puncak Candi dan langsung foto-foto di sana karena memang viewnya bener-bener enak dipandang mata, terlebih cuaca lagi gak terik (tapi lumayan gerimis sih). Terus awalnya kita mau ke Gunung Merapi tapi batal gara-gara ujan lumayan deres waktu di tengah perjalanan. Untuk menghilangkan kekecewaan tadi, kami memutuskan makan siang di Boyong Resto di Jalan Turi Pakem KM 3, sekalian juga buat ngisi perut nahan laper. Tempatnya hampir mirip Lebak Gelora kalau di Palembang. Gak mengecewakan dan pas di kantong hehehe

Lanjuttt, sekitar pukul 15.00 WIB kita keliling UGM, mantan calon univ nih *langsung baper*. Baru tau kalo ternyata tempatnya luas banget dan tempatnya perkomplek-komplek gitu, foto-foto dikit di auditorium terus keliling-keliling dikit ngeliat univnya. Terus lanjut ke Kalimilk, banyak yang rekomen ke sini katanya kalo ke Jogja harus ke sini. Sebenernya di Palembang udah banyak yang kayak gini tapi yang membedakannya adalah rasa susunya itu gak terlalu manis jadi gak merasa berdosa sama perut sendiri. Selain itu juga bisa ngajak ayah sama ibu ikutan minum (karena gak terlalu manis).

Hari belum gelap dan perjalanan selanjutnya adalah berburu batik. Pak Madi ngerekomendasi di Batik Rumah, katanya batik di sana gak terlalu mahal dan kualitasnya bagus. Belum masuk ke tokonya aja sudah jatuh cinta sama ukiran-ukiran pintu dan jendelanya hehehe begitu masuk ke toko...wahh banyak banget batiknya, kalo aku sih lebih suka beli kain batik, karena nanti bisa di variasi pas jahitnya nanti. Di sana juga ada kain batik canting gitu, warnanya lembut banget pengen beli tapi apadaya uang gak cukup. Next time mungkin bisa kali ya belinya, nabung dulu dari sekarang hehehe...

Stupa di Puncak Candi Borobudur

Sabtu, 6 Februari 2016

Destinasi terakhir kali ini kami pilih untuk pergi ke Pantai Indrayanti. Namun sebelumnya kita keliling sedikit di sekitaran Keraton sambil beli oleh-oleh buat di Palembang. Perjalanan menuju Pantai rupanya lumayan panjang, sekitar 2,5 jam kurang lebih kayak PP Palembang-Indralaya. Tapi semua terbayarkan waktu sampai ke Pantai. For the first time in my life, akhirnya pergi ke pantai jugaaaa~. Exited tapi lumayan takut juga ngeliat airnya lagi pasang, sampai-sampai gak berani terlalu dekat dengan pantai. Kita gak bisa lama-lama di sini karena lagi hujan deras dan juga ngitung waktu yang dibutuhkan untuk pulang nantinya.

Sekitar pukul 16.00 WIB kita sampai di kota dan sempet juga mampir ke rumah temen ayah. Setelah itu kita nyobain es di Tempo Gelato di Jalan Prawirotaman. Lagi rame-ramenya dan kebetulan kita kebagian tempat duduk. Awalnya cuma aku yang beli es krim, tapi pas nyicip ternyata esnya enak akhirnya ayah dan ibu mesen juga. Menurutku, es di sini terbilang murah meriah mengingat es gelato di Palembang lumayan mahal. Yang ukuran cone gede dan bisa milih 2 rasa dihargai 25k, murah kan? Rasanya pengen mindahin Tempo Gelato di depan rumah aja deh :””

Malamnya kita packing lagi buat persiapan pulang ke Palembang. Ibu juga masih sempetnya beli makanan di depan hotel. Ibu cerita kalo makanan kaki lima disekitaran Malioboro cukup mahal. Awalnya ibu nanya nasi ayam harganya berapa. Terus mbak-mbaknya bilang harganya 27k. Terus si mbak-mbaknya nanya lagi mau pake lalapan gak. Terus ibu bilang iya. Eh pas bayar kata mbaknya jadi 33k, ibu langsung kaget terus nanya kenapa bisa 33k padahal awalnya bilang 27k. Terus mbaknya ngejelasin kalo lalapan bayar juga 6k. Wahahaha harus nanya bener-bener lain kali deh, untung pas dicicip enak malah nagih pengen beli lagi(?)

Habis makan malem kita langsung istirahat biar bisa bangun pagi karena kita balik pagi-pagi.

Di Pantai Indrayanti

Minggu, 7 Februari 2016

Kita sudah otw bandara dari jam 7 pagi dan alhamdulillah bebas macet dan kita sampai di Palembang pukul 11.00 WIB dengan selamat + bawa oleh-oleh #IniPenting

Well, walaupun liburannya singkat dan gak sepenuhnya bisa explore jogja tapi liburan ini bener-bener bisa melepas kejenuhan. Memang sih di Jogja gak nyicip gudeg karena emang gak suka makanan yang terlalu manis, tapi Jogja bener-bener bisa bikin ngangenin ya. Semoga di lain waktu bisa dateng lagi ke sini, bisa lebih explore Jogja, bisa nyobain gudeg, nasi rames, nasi pecel, dan kuliner khas Jogja, kalo bisa backpacker biar berasa petualangnya, bisa bareng keluarga bisa juga pergi bareng jodoh(?). Aaamiin~

Thanks Jogja!

2Comments

, by AUL

Hi Lovehaseyo

Long Time No See, Singapore (Part 3)

Long Time No See, Singapore! Part 2

Long Time No See, Singapore! Part 1

Ada Cerita di Singapore Bagian 3

Ada Cerita di Singapore Bagian 2

Ada Cerita di Singapore Bagian 1

Kuala Lumpur Ala Backpackers Part II

Kuala Lumpur Ala Backpackers Part I - Nonton MotoGP di Sepang

My (Kejepit) Holiday : Hello Yogyakarta

About Me

Followers

Labels

Popular Posts

Blog Archive

Follow Me

About Me

Followers

Labels

Popular Posts

Blog Archive

Follow Me

Subscribe